Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0
Prolog
Teknologi semakin maju, sifat konvergensi semakin terlihat. Semua informasi akan berpindah melalui internet. Perpustakaan tua digantikan oleh search engine pada web, sms digantikan dengan oleh mail, telepon digantikan oleh VoIP. Semua menunju dalam teknologi Internet.
Teknologi Web pun tak kalah berkembang. Mulanya kita kenal dia sebagai ‘web’ namun setelah lahirnya konsep Web 2.0, konsep penomoran pun terlihat bagaikan kasta. Jika kita melihat kembali perjalanan web dimulai dari Web 1.0, maka dapat dikatakan bahwa pengunjung Web 1.0 hanya memiliki hak sebatas read-only, karena sebagai pengunjung hanya akan membaca informasi yang ditampilkan Web 1.0 Tidak heran jika kemudian istilah yang sering dipakai saat mengakses Internet adalah “browsing”. Pada Web 2.0, sebagai pengunjung Anda dapat melakukan kontribusi dan memiliki hak untuk read-write, di mana Anda dapat berperan aktif pada website tersebut. Istilah “sharing” mulai umum digunakan dalam konsep Web 2.0. Namun belum usai perdebatan tentang Web 2.0, ternyata konsep Web 3.0 sudah mulai diperbincangkan. Konsep Web 3.0 lebih diarahkan pada semantic web (memiliki kecerdasan buatan). Bahkan dalam konsep Web 3.0 pengunjung akan diberikan hak untuk mengeksekusi sehingga mampu memodifikasi web tersebut. Sehingga akan dikenal istilah “executing”.
Perbandingan
Sebagai perbandingan pada era Web 1.0 orang akan bangga dengan situs pribadi miliknya. Namun pada era Web 2.0 banyak situs pribadi menjelma menjadi blog. Konsep Web 2.0 memberikan akses lebih kepada pengunjungnya sehingga web lebih dinamis. Contoh riil yang terlihat adalah kehadiran Wikipedia. Sebelum lahirnya wikipedia, sebuah situs ensiklopedia besar mungkin harus dibuat oleh jutaan pakar ahli. Namun pada wikipedia (Web 2.0), para pengunjung dibiarkan mengedit konten situs tersebut. Hasilnya perkembangan Wikipedia terlihat bagaikan fungsi logaritma natural.
Contoh Transformasi Web 1.0 ke Web 2.0
Pada Web 3.0 semua seakan termanjakan. Konsep semantik web akan semakin diperkuat dengan visualisasi yang semakin bagus dan pemberian kecerdaan buatan. Beberapa aplikasi web yang mendekati konsep Web 3.0 adalah Second Life dan Google Co-op. Second Life memberikan simulasi dunia menjadi sebuah dunia virtual. Google Co-op merupakan search engine namun dengan fitur yang lebih kaya.
Teknologi Web 2.0 dan Bayangan Web 3.0
Konsep Web 2.0 membawa perubahan besar dalam cara pandang terhadap Web. Fitur teknologi yang ditawarkan antara lain :
Beberapa pengamat web mulai membayangkan konsep web dimasa depan. Beberapa bayangan konsep Web 3.0 antara lain:
Penutup
Semakin maju teknologi membuat teknologi web semakin maju. Manusia semakin dimanjakan oleh teknologi. Lalu apakah produktivitas manusia akan semakin menurun? Tergantung dari diri untuk menyikapi teknologi tersebut.
Teknologi semakin maju, sifat konvergensi semakin terlihat. Semua informasi akan berpindah melalui internet. Perpustakaan tua digantikan oleh search engine pada web, sms digantikan dengan oleh mail, telepon digantikan oleh VoIP. Semua menunju dalam teknologi Internet.
Teknologi Web pun tak kalah berkembang. Mulanya kita kenal dia sebagai ‘web’ namun setelah lahirnya konsep Web 2.0, konsep penomoran pun terlihat bagaikan kasta. Jika kita melihat kembali perjalanan web dimulai dari Web 1.0, maka dapat dikatakan bahwa pengunjung Web 1.0 hanya memiliki hak sebatas read-only, karena sebagai pengunjung hanya akan membaca informasi yang ditampilkan Web 1.0 Tidak heran jika kemudian istilah yang sering dipakai saat mengakses Internet adalah “browsing”. Pada Web 2.0, sebagai pengunjung Anda dapat melakukan kontribusi dan memiliki hak untuk read-write, di mana Anda dapat berperan aktif pada website tersebut. Istilah “sharing” mulai umum digunakan dalam konsep Web 2.0. Namun belum usai perdebatan tentang Web 2.0, ternyata konsep Web 3.0 sudah mulai diperbincangkan. Konsep Web 3.0 lebih diarahkan pada semantic web (memiliki kecerdasan buatan). Bahkan dalam konsep Web 3.0 pengunjung akan diberikan hak untuk mengeksekusi sehingga mampu memodifikasi web tersebut. Sehingga akan dikenal istilah “executing”.
Perbandingan
Sebagai perbandingan pada era Web 1.0 orang akan bangga dengan situs pribadi miliknya. Namun pada era Web 2.0 banyak situs pribadi menjelma menjadi blog. Konsep Web 2.0 memberikan akses lebih kepada pengunjungnya sehingga web lebih dinamis. Contoh riil yang terlihat adalah kehadiran Wikipedia. Sebelum lahirnya wikipedia, sebuah situs ensiklopedia besar mungkin harus dibuat oleh jutaan pakar ahli. Namun pada wikipedia (Web 2.0), para pengunjung dibiarkan mengedit konten situs tersebut. Hasilnya perkembangan Wikipedia terlihat bagaikan fungsi logaritma natural.
Contoh Transformasi Web 1.0 ke Web 2.0
Web 1.0 | Web 2.0 |
Double Click | Google AdSense |
Ofoto | Flickr |
Akamai | BitTorrent |
Mp3.com | Napster |
Britannica Online | Wikipedia |
Page View | Cost per Click |
Content Management System | Wikis |
Directory (Taxonomy) | Tagging (Folksonomy) |
Stickiness | Syndication |
Pada Web 3.0 semua seakan termanjakan. Konsep semantik web akan semakin diperkuat dengan visualisasi yang semakin bagus dan pemberian kecerdaan buatan. Beberapa aplikasi web yang mendekati konsep Web 3.0 adalah Second Life dan Google Co-op. Second Life memberikan simulasi dunia menjadi sebuah dunia virtual. Google Co-op merupakan search engine namun dengan fitur yang lebih kaya.
Teknologi Web 2.0 dan Bayangan Web 3.0
Konsep Web 2.0 membawa perubahan besar dalam cara pandang terhadap Web. Fitur teknologi yang ditawarkan antara lain :
- Rich Internet Application
RIA merupakan aplikasi website yang memiliki fitur dan fungsi layaknya aplikasi desktop. Alhasil tempilan web semakin kaya. RIA dapat diimplementasikan dengan Ajax, Silverlight, Flash, Google Web Toolkit, dan sebagainya. - Folksonomy
Folksonomy merupakan metode untuk menciptakan dan mengatur tag dalam mengategorikan konten. Pada Web 2.0 pemberian tag tidak hanya menggunakan sebatas teks hyperlink, namun dapat berupa image. - Mashup
Merupakan aplikasi web yang melakukan kombinasi data banyak sumber dalam satu konten. Contohnya terlihat pada Google Map yang mengambil data dari Google dan data real estate Craiglist . metode pengambilan data dapat melalui web feed (RSS atau Atom), web servicer, ataupun screen scraping. - Software Wiki/Forum
Disini terlihat kebebasan akses pengunjung dalam mengubah konten web. Contohnya dapat dilihat di Wikipedia dan beberapa situs-situs forum. - Syndication
Syndication menyediakan web feed sehingga memungkinkan pengguna dapat mengetahui konten web tanpa harus mengunjungi web tersebut. Format yang umum digunakan adalah RSS dan Atom. Syndication digunakan untuk berkolaborasi atau bahkan memonitori.
Beberapa pengamat web mulai membayangkan konsep web dimasa depan. Beberapa bayangan konsep Web 3.0 antara lain:
- Realisasi Semantic Web
Semantic web cukup dipercaya sebagai wujud dari Web mendatang, dengan kecerdasan buatan, Web mendatang diharapkan akan merealisasikan konsep semantic web dan menjadi generasi selanjutnya dari WWW. - Evolusi 3D
Tidak mengherankan bahwa kemampuan 3D selalu merupakan cerminan masa depan, evolusi 3D telah terjadi pada game animasi, dan lain-lain, walaupun saat ini masih belum mengubah mayoritas wajah web. Tampilan 3D bisa jadi memang dihindari oleh sebagian pengakses Internet karena tampilan dan proses 3D berarti pula pertukaran data yang lebih besar dan tentu berpengaruh pada kecepatan maupun biaya yang dikeluarkan. Tentunya, evolusi 3D ini hanya akan berhasil jika infrastruktur di masa mendatang telah mendukung pengguna Internet pada umumnya. - Web sebagai Database
Masih sering kita dengar istilah web statik dan web dinamis, Skema OWL. web statik menunjukkan bahwa website tersebut selalu memberikan informasi yang sama sebagai respon pada setiap pengunjung yang mengaksesnya. Sementara web dinamis merupakan kebalikannya, di mana informasi yang diberikan website tersebut dapat berubah secara interaktif tergantung pada kondisi dan konteks yang distimulasikan oleh pengguna. Pada Web mendatang, diharapkan website merupakan database dan tentunya semakin interaktif dan dinamis kepada pengunjung, atau dinamakan dengan Data Web. Salah satu teknologi yang dikembangkan adalah SPARQL yang menyediakan bahasa query standard dan Application Programming Interface (API) untuk menelusuri database RDF yang terdistribusi pada website. - Executable
Pengunjung akan ditambah lagi hak menjadi executable, mengizinkan Anda memodifikasi website itu sendiri. Dapat disimpulkan untuk mewujudkan Web mendatang, maka harus didukung oleh kemampuan dan teknologi yang merealisasikan transformasi dari web yang terpisah secara aplikasi dan penyimpanan data, menjadi saling berinteraksi sesama mesin. Interaksi tidak hanya terjadi antara pengunjung dan website, tetapi juga di antara website itu sendiri dalam formatnya sendiri. Istilah World Wide Web bisa jadi berubah menjadi World Wide Database untuk menunjukkan database yang terdistribusi dan dimungkinkan dengan adanya teknologi yang mendukung semantic web.
Penutup
Semakin maju teknologi membuat teknologi web semakin maju. Manusia semakin dimanjakan oleh teknologi. Lalu apakah produktivitas manusia akan semakin menurun? Tergantung dari diri untuk menyikapi teknologi tersebut.
Comment Form under post in blogger/blogspot