Fisika... oh Fisika...

| More
Puluhan buku kupelajari....
Ratusan tetes keringat berkucuran...
Ribuan nafas kuhempaskan...
Jutaan neuron kuintegrasikan...

Akhirnya hari itu tiba juga. Hari penentuan fakultasku. Hari dimana masa depanku mulai terlihat. Hari yang akan sangat mempengaruhi pola hidupku.

Tanggal 2 Agustus, Pukul 08.00. Seperti biasa kamarku selalu dipenuhi dengan musik ber-volume maksimum. Saat itu aliran musikku berubah drastis. Entah kenapa aku mulai menyukai 'Initial D', band asal Jepang yang aku sendiri masih bingung dengan jenis aliran musiknya. Tiba-tiba Wulung, teman sekelas Bridging Programku datang membangunkanku. Dia menginformasikan padaku bahwa nanti jam 9 pagi, kita sudah dapat hasil penentuan fakultasnya.

Bergegas aku mandi. Setelah itu Wulung menginformasikan bahwa pengumumannya ditunda, baru dapat dilihat nanti jam 10 pagi. Aku tetap bersabar ditemani oleh alunan musik Initial D.

Beberapa menit sebelum jam 10 Yeris, dengan nomor 3 milik perusahaan asing HCPT, mengirimkan sms padaku. Dia memberitahukan bahwa pengumumannya bisa dilihat jam 10 pagi. Aku sudah tahu hal itu. Jujur, aku benci perusahaan HCPT. Aku benci dengan kartu 3. So, beberapa sms darinya tidak kubalas.

Aku datang ke Gedung Annex ITB bersama Wulung. Saat itu juga aku melihat di gedung itu banyak anak-anak Bridging Program dengan bervariasi ekspresi muka. Ada yang senang, sedih dan pasrah. Tiba-tiba Yuan dateng menghampiriku sambil menanyakan nomer peserta bridgingku. aku menjawab bahwa nomer bridgingku 071105107. Lalu dia mengatakan bahwa aku masuk Teknik Fisika dan aku akan satu program studi dengannya.

Aku setengah tak percaya. Bergegas kuambil surat dari loket 7. Kubaca surat bernomor 1368/K01.01.1/PP/2007 yang dibawahnya bertandatangan Dr. Ir. Mindriany Syafila, MS. dengan NIP : 131 646 600. Ternyata aku memang masuk Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri ITB.

Sedih atau senang? Yah... memang aku memilih STEI di pilihan pertama, Teknik Fisika di pilihan kedua, dan Teknik Mesin di pilihan ketiga. Aku marasa hampa. Aku bingung. Beberapa impianku mungkin takkan terwujud.

Tapi ibuku mengatakan bahwa, permainan komputermu itukan hobi. Kamu bisa menyalurkannya walaupun tidak masuk Teknik Informatika. Aku melihat Oliver. Dia terlihat sangat bahagia dengan ditetapkannya dia sebagai Mahasiswa Teknik Fisika. Yup... maybe aku bisa menirunya... kelak aku akan manguasai nanoteknologi...

Semangat...!!
Perjuangan takkan pernah usai...!!

Apapun yang keputusannya di surat itu....
Apapun jurusan yang terpilih...
SEMUA bukanlah masalah...!!
Kelak aku akan mengubah dunia yang sudah membusuk ini...!

0 komentar

Make A Comment
top